Rukun Syahadat Laa ilaaha illallah

by - Juli 05, 2012

       Assalamualaikum wr.wb,
Bismillah, Pagi ini saya akan Share Rukun Syahadat Laa ilaaha illallah. Syahadat tidak hanya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah. Akan tetapi, syahadat memiliki berbagai rukun. Rukun Syahadat Laa ilaaha illallah yaitu :


1. An - Nafyu (Peniadaan), maksudnya meniadakan syirik dengan segala macam bentuknya dan mewajibkan mengkafirkan thogut
(Setan / segala sesuatu sesembahan selain Allah). Rasulullah SAW telah mengisyaratkan tentang 2 macam syirik yang menimpa umat Islam. Yaitu Syirik beribadah kepada berhala dan Syirik hukum / UU (demokrasi,dsb.) QS. 5/50 , QS. 5/44 , QS. 4/60 , QS. 9/31.


2. Al - Itsbat (Penetapan), artinya menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah atau diibadahi selain Allah SWT. Ada 4 macam yang harus ditetapkan yaitu Tujuan, Takut, Kecintaan, dan Pengharapan.


    * Tujuan (Al - Qosdu), artinya apa yang tuju hanyalah Allah SWT. Dalam QS. 6/162 (Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabbul 'Almin)

    * Takut (Al - Kha'uf), Takut kepada Allah SWT, maksudnya takut kepada azabnya dan siksanya. Takut kepada Allah merupakan keharusan Iman QS. 8/2-3. Rasa takut akan mengajak orangnya untuk mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang Allah SWT. QS.7/154 (Dasar semua kebaikan dalam dunia maupun akhirat ialah rasa takut kepada Allah SWT).

    * Kecintaan (Al - Mahabbah), Maksudnya mencintai Allah SWT. Wajib atass seorang hamba mencintai Allah SWT dengan kecintaan yang besar melebihi segalanya. QS. 2/165 , QS. 9/24. Wajib atas seorang hamba mencintai semua ketaatan yang dicintai Allah SWT dan benci kepada semua kemaksiatan yang dibenci QS.49/7. Dan mencintai penolong / pejuang agama Allah SWT yang beriman QS. 61/4. Dimana prioritas kecintaan kita adalah Allah SWT, Rasul, dan Jihad.


    * Pengharapan ( Ar - Rij'), Maka barang siapa yang mengetahui hal ini (kandungan syahadat) ia tentu akan memutuskan hubungan selain Allah SWT dan tidak ada keberatan baginya untuk menghadapi kebathilan. Sebagaimana nabi Ibrahim AS yang menghancurkan patung - patung serta membebaskan diri dari perbuatan kaumnya.


Wallahualam Bissawab,


Sekian, Wassalam.





You May Also Like

0 comments